System
pada dasarnya adalah suatu organisasi besar yang menjalin berbagai ubjek atau
objek serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atam
objek pembentuk sebuah system dapat berupa orang orang atau masyarakat untuk
suatu system social atau system kemasyarakatan, makhluk-makhluk hidup dan benda
alam, untuk suatu system kehidupan atau system lingkungan , barang atau alat
untuk suatu system peralatan, data, catatan, atau kumpulan fakta, untuk suatu
system informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut.
Subjek
dan objek :
a. System kemasyarakatan : orang atau masyarakat
b. System kehidupan atau lingkungan : makhluk
hidup dan benda alam
c. System peralatan : barang atau alat
d. Sitem informasi : data, catatan dan fakta
Perangkat
kelembagaan : lembaga atau wadah subjek objek melakukan hubungan,cara kerja
atau mekanisme yang menjalin hubungan subjek objek dan tatanan kaidah/norma yang
mengatur hubungan subjek /objek agar berjalan serasi.
Keserasian
hubungan antar subjek dan antar objek termasuk bagian atau syarat sebuah system
karena sebagai suatu organisasi, setiap system tentu mempunyai tujuan tertentu.
Keserasian itulah yang akan dijadikan petunjuk apakah system itu dapat
dijalankan atau berjalan, sehingga pada gilirannya kelar akan dapat dinilai
apakah tujuan yang diinginkan oleh system itu akan tercapai atau tidak. Guna
membentuk dan memelihara keserasian maka perlu kaidah atau norma-norma.
Kaidah atau norma dimaksud bisa berupa aturan
dan peraturan, baik yan tertulis maupun tidak
tertulis, untuk suatu system yang menjalin hubungan antar orang. Contohnya
aturan-aturan dalam suatu system kekerabatan, peraturan-peraturan, dalm suatu
system politik atau pemerintah. Kaidah bisa berupa ketentuan-ketentuan teknis
untuk suatu system yang menjalin hubungan antar komponen sebuah alat
perlengkapan
System
ekonomi adalah system yang mengatur serta menjalan hubungan antar manusia
dengan seperangkat kelembagaan dala
suatu tatanan kehidupan. Selanjutnya system ekonomi berkaitan dengan
falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak
Perbedaan
antar system ekonomi dilihat dari ciri :
1. Kebebasan konsumen dalam memilih barang dan
jasa yang dibutuhkan
2. Kebebasan masyarakat meilih lapangan kerja
3. Pengaturan pemilihan/pemakaian alat produksi
4. Pemilihan usaha yang dimanifestasikan dalam
tanggung jawab manajer
5. Pengaturan atas keuntugan usaha yang diperoleh
6. Pengaturan motivasi usaha
7. Pembentukan harga barang konsumsi dan produksi
8. Penentuan pertumbuhan ekonomi
9. Pengendalian stabilitas ekonomi
10. Pengambilan keputusan
11. Pelaksanaan pemerataan kesejahteraan
Definisi
system ekonomi adalah sebagai seperangkat mekanisme dan intuisi untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan apa,bagaimana, dan untuk siapa brang dan jasa diproduksi atau strategi untuk mengatur kehidupan ekonomi
dalam rangka mencapai kemakmuran.
Factor –faktor system ekonomi
System
ekonomi dalam suatu Negara dipengaruhi oleh dua factor yaitu factor internal
dan eksternal, Faktor internal yang
membedakan system ekonomi sustu Negara dengan Negara lainnya antara lainya :
·
Ideology Negara
·
System politik
·
System pemerintah
·
Lembaga social,
ekonomi, dan budaya masyarakat Negara tersebut
Factor eksternal yang memepengaruhi
system ekonomi antara lain :
·
Sistem ekonomi
yang dianut suatu Negara
·
Social budaya
luar negeri
·
Politik dunia
internasional
KUTUB
"A"
|
KONTEKS
PENGKUTUBAN
|
KUTUB
"Z"
|
LIBERALISME
|
IDEOLOGI
POLITIK
|
KOMUNISME
(KOMUNIS)
|
DEMOKRASI
(DEMOKRATIS)
|
REJIM
PEMERINTAHAN
(CARA
MEMERINTAH )
|
OTOKRASI
(OTORITER)
|
EGALITARIANISME
(EGALITER)
|
PENYELANGGARAAN
KENEGARAAN
|
ETATISME
( ETATIS)
|
DESENTRLISME
(DESENTRALISTIS)
|
STRUKTUR
BIROKRASI
|
SENTRLISME
(SENTRLISTIS)
|
KAPITALISME
(KAPITALIS)
|
IDEOLOGI
EKONOMI
|
SOSIALISME
(SOSIALIS)
|
MEKANISME
PASAR
|
PENGELOLAAN
EKONOMI
|
PERENCANAAN
TERPUSAT
|
Jenis-jenis system ekonomi
a.
System ekonomi tradisional
Pada system ekonomi tradisional orang yang
bekerja smata-mata untuk memnuhi kebutuhan pokok. Tujuan utamanya adalah
mempertahankan tradisi yang terjadi turun menurun. Ciri-ciri :
·
Tradisi masih
sederhana
·
Kegiatan usaha
ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan pokok
·
Kegiatan produksi
ditribusi dan konsumsi dilakukan sesuai kebiasaan
·
Masih memakai
system barter
b.
System ekonomi liberal kapitalis
System ekonomi kapitalis mengakui
kepemilikan individual atau sumber daya ekonomi atau factor-faktor
Produksi. Setidaknya terdapat keleluasaan yang
sangat longgar bafi perorangan dalam atau untuk memiliki sumber daya. Kompetisi
antara individu dalam memenuhi kebuthan hidup, persaingan antar badan usaha
dalam mengejar keuntungan, sangat dihargai. tidak tedapat kekangan atau batasan
bagi orang perorangan dalam menerima imbalan atas prestasi kerjanya. System ekonomi kapitalis ialah “ setiap
orang menerima imbalan berdasarkan prestasi kerjanya”. Campur tangan
pemerintahatau Negara sangat minim. Pemerintah lebih berkedudukan sebagai
pengamat dan pelindung perekonomian. System
ekonomi sosialis adalah menekankan pada kebersamaan masyarakat dalam
menjalankan dan memajukan perekonomian. Imbalan yang diterimakan pada orang
perorangan didasarkan pada kebutuhannya, bukan berdasarkan jasa yang jasa yang
dicurahkan. Prinsip yang dianut oleh system ekonomi sosialis ialah setiap orang
menerima imbalan yang sama. Kadar campur tangan pemerintah sangat tinggi .
Dalam terminologi teori mikroekonomi, system ekonomi yang menyandarkan diri
sepenuhnya pada mekanisme pasar ,mekanisme pasarlah yang menurut kalangan
kapitalis akan menentukan secara efisien ketiga pokok persoalan ekonomi.
Sedangkan system ekonomi sosialis , bagi kalangannya pasar justru harus
dikendalikan melalui perencanaan terpusat.
Persaingan Terkendali
Kompetensi
untuk memeperbaiki taraf kehidupan, baik antar individu maupun antar badan
usaha tidak dikekang. Berkenaan dengan kompetisi antar individu , pemerintah
tidak membatasi pilihan seseorang untuk memasuki bidang pendidikan/keahlian
yang diminatnya. Tetapi tidak juga membiarkan orang-orang memasuki bidang
pendidikan yang sudah jenuh pasar tenaga kerjanya. Pemerintah turut serta
mengatur penyediaan bidang pendidikan/keahlian berdasarkan proyeksi
kebutuhannya.
Dalam
hal penerimaan imbalan atas prestasi kerja, tidak terdapat kekangan. Sangat
terbuka peluang bagi setiap pekerja/pemodal untuk mendapat imbalan melebihi
sekedar kebutuhan. Pemerintah mengatur upah minimum bagi pekerja, agar memenuhi
standar kebutuhan hidup minimum yang layak.
Kadar Kapitalisme dan sosialisme
Unsur-unsur
kapitalisme dan sosialisme jelas terkandung dalam pengorganisasian ekonomi
Indonesia. Pendekatan factual-struktual , yakni menelaah peranan pemerintah atau
Negara dalam struktur perekonomian. Pendekatan sejarah, yakni dengan menelusuri
bagaimana perekonomian bangsa diorganisasikan dari waktu ke waktu.
Untuk
mengukur kadar keterlibatan pemerintah dalm perekonomian dengan pendekatan
factual struktual, dapat digunakan Kesamaan Agregat Keynesian yang berumuskan
Y=C + I + G + (X – M). Dengan formula berarti produk atau pendapatan nasional
dirinci menurut penggunaan atau sector pelakunya.
C = pengeluaran konsumsi masyarakat
I = pengeluaran investasi
perusahaan-perusahaan
G = pengeluaran konsumsi pemerintah
X = ekspor
M = impor
Sekian
0 komentar:
Posting Komentar